Perselingkuhan dapat terjadi dimana saja dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Penyebabnya dapat berbeda dan akibat yang ditimbulkan juga berbeda pula. Saya jadi teringat ketika saya mengikuti pelatihan untuk kegiatan POSYANDU. Pelatihan tersebut mengundang pakar Psikology. Kebetulan saya menjadi konselor masalah rumah tangga terutama masalah Psikology yang menyangkut tentang selingkuh. Mari saya paparkan beberapa ilmu yang telah saya dapatkan ketika pelatihan tersebut.
Saran dan fakta mengenai selingkuh:
Tempatkan diri anda sebagai suami atau istri. Lakukan kewajiban yang telah menjadi tanggung jawab anda. Berikan pasangan anda sebuah kejutan-kejutan. Jika anda seorang suami, ucapkan"I love you" kepada istri anda, atau "makasih mama udah masakin sup kesukaan papa". Jika anda seorang istri berusahalah membuatkan kopi/teh ketika suami berada di rumah, pilihkan pakaian kerja suami atau ucapkan "aku sayang papa". Bisa saja mmeberikan kartu kecil bertuliskan "I Love You". Hal kecil dapat memberikan dampak besar bagi anda dan pasangan anda.
Sedikit cerita
Sungguh saya merasa terkejut ketika mendapat pelatihan saat itu. Seorang pakar mengatakan bahwa ia pernah mendapat klien laki-laki yang mengatakan bahwa dia akan bercerai dengan istrinya dan laki-laki tersebut akan menikahi wanita simpanannya. Mengapa bisa terjadi?. Cukup mengejutkan, alasan laki-laki tersebut selingkuh dan lebih memilih selingkuhannya adalah "hanya karena masalah sang istri tidak mau mengambilkan nasi ketika makan dan tidak mau membuatkan kopi/teh ketika suami pulang kerja". Merupakan hal sepele sebenarnya.
Berdandanlah yang rapi, menawan, tetapi tidak menor. Pasangan bisa bosan melihat anda hanya mengenakan daster atau kaos oblong biasa. Anda (istri) wajib memiliki sepasang sepatu/sandal cantik untuk dikenakan saat bepergian dengan suami. Dan bagi anda (suami), biarkan istri anda mendandani/memilihkan pakaian yang tepat untuk anda. Atau mintalah saran kepada pasangan, apa yang cocok untuk dikenakan.
Berkomunikasilah dengan pasangan. Jangan takut untuk bertanya.
Istri: Apa makanan kesukaan papa?, Apa masakannya enak? Apa penampilan saya mengesankan?
Suami: Apa saya terlalu keras?, Apa saya terlalu kaku?, Apa saya terlalu cuek? dll.
Bagi para istri, jangan terlalu sering bergosip atau menonton gosip/sinetron. Intinya adalah, jangan menguasai televisi rumah anda. Ingat, bahwa suami/anak kita juga ingin menonton televisi. Dan jangan menghabiskan waktu sepanjang hari dengan berbincang-bincang tidak jelas padahal seharusnya kita bisa melakukan kegiatan lain. Suami bisa merasa kesal jika anda adalah tukang gosip handal dan juga sekaligus anda penguasa televisi rumah anda.
Jika anda adalah workaholic, selalu kirim sms/telpon pasangan anda tetapi jangan terlalu sering. Tanyakan yang perlu anda tanyakan. Sesampai di rumah, gunakan waktu sebaik mungkin untuk menyenangkan pasangan. Tentunya kita tidak ingin pasangan kita mendapatkan perlakuan romantis dari orang lain bukan?. :p
Cari cara yang menurut anda tepat atau konsultasikan kepada orang yang dapat dipercaya untuk mempererat hubungan anda. Bisa juga anda searching internet. Ingat, pepatah nila setitik rusak susu sebelanga. Dan ingat pula kata-kata yang sering kita lihat di iklan tv "hal kecil berdampak besar bagi orang lain". Intinya tetap komunikasi yang baik
Saran dan fakta mengenai selingkuh:
Tempatkan diri anda sebagai suami atau istri. Lakukan kewajiban yang telah menjadi tanggung jawab anda. Berikan pasangan anda sebuah kejutan-kejutan. Jika anda seorang suami, ucapkan"I love you" kepada istri anda, atau "makasih mama udah masakin sup kesukaan papa". Jika anda seorang istri berusahalah membuatkan kopi/teh ketika suami berada di rumah, pilihkan pakaian kerja suami atau ucapkan "aku sayang papa". Bisa saja mmeberikan kartu kecil bertuliskan "I Love You". Hal kecil dapat memberikan dampak besar bagi anda dan pasangan anda.
Sedikit cerita
Sungguh saya merasa terkejut ketika mendapat pelatihan saat itu. Seorang pakar mengatakan bahwa ia pernah mendapat klien laki-laki yang mengatakan bahwa dia akan bercerai dengan istrinya dan laki-laki tersebut akan menikahi wanita simpanannya. Mengapa bisa terjadi?. Cukup mengejutkan, alasan laki-laki tersebut selingkuh dan lebih memilih selingkuhannya adalah "hanya karena masalah sang istri tidak mau mengambilkan nasi ketika makan dan tidak mau membuatkan kopi/teh ketika suami pulang kerja". Merupakan hal sepele sebenarnya.
Berdandanlah yang rapi, menawan, tetapi tidak menor. Pasangan bisa bosan melihat anda hanya mengenakan daster atau kaos oblong biasa. Anda (istri) wajib memiliki sepasang sepatu/sandal cantik untuk dikenakan saat bepergian dengan suami. Dan bagi anda (suami), biarkan istri anda mendandani/memilihkan pakaian yang tepat untuk anda. Atau mintalah saran kepada pasangan, apa yang cocok untuk dikenakan.
Berkomunikasilah dengan pasangan. Jangan takut untuk bertanya.
Istri: Apa makanan kesukaan papa?, Apa masakannya enak? Apa penampilan saya mengesankan?
Suami: Apa saya terlalu keras?, Apa saya terlalu kaku?, Apa saya terlalu cuek? dll.
Bagi para istri, jangan terlalu sering bergosip atau menonton gosip/sinetron. Intinya adalah, jangan menguasai televisi rumah anda. Ingat, bahwa suami/anak kita juga ingin menonton televisi. Dan jangan menghabiskan waktu sepanjang hari dengan berbincang-bincang tidak jelas padahal seharusnya kita bisa melakukan kegiatan lain. Suami bisa merasa kesal jika anda adalah tukang gosip handal dan juga sekaligus anda penguasa televisi rumah anda.
Jika anda adalah workaholic, selalu kirim sms/telpon pasangan anda tetapi jangan terlalu sering. Tanyakan yang perlu anda tanyakan. Sesampai di rumah, gunakan waktu sebaik mungkin untuk menyenangkan pasangan. Tentunya kita tidak ingin pasangan kita mendapatkan perlakuan romantis dari orang lain bukan?. :p
Cari cara yang menurut anda tepat atau konsultasikan kepada orang yang dapat dipercaya untuk mempererat hubungan anda. Bisa juga anda searching internet. Ingat, pepatah nila setitik rusak susu sebelanga. Dan ingat pula kata-kata yang sering kita lihat di iklan tv "hal kecil berdampak besar bagi orang lain". Intinya tetap komunikasi yang baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar